KAB. SEMARANG, KOMPAS.TV - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mendatangi tenda darurat yang digunakan untuk warga terdampak gempa di Kelurahan Pojoksari, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Tenda darurat digunakan untuk titik kumpul warga, serta tempat pengungsian bila terjadi bencana gempa dengan skala besar.
Kapolda Jawa Tengah mengimbau kepada warga untuk tetap menjaga protokol kesehatan saat berada di tenda darurat, dengan menggunakan masker, dan tetap menjaga jarak. Kapolda Jawa Tengah juga memberikan bantuan sembako bagi warga yang terdampak bencana gempa.
"Jadi kita lakukan pengecekan berikut Pak bupati, Pak Dandim dan Kapolres. Memang ada beberapa spot tiga tempat yang terimplikasi gempa, dari delapan kecamatan, tiga tempat yang ada tempat pengungsinya, diantaranya ini ada 200 orang masyarakat kita, kemudian ada 80 orang anak-anak, kemudian di Banyubiru. Kita melakukan pengecekan yang pertama adalah protokol kesehatan. Tadi sudah kita lakukan pengecekan di tempat kita mereka sudah vaksin dua kali. Yang kedua tetap menggunakan protokol kesehatan meskipun di pengungsian," kata Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Menurut BMKG, gempa swarm di Ambarawa Kabupaten Semarang, Salatiga dan juga sekitarnya intensitasnya sudah menurun/jika dibandingkan dengan gempa yang terjadi pada Sabtu (23/10/2021) pekan lalu. BMKG menyebut gempa swarm terjadi akibat banyaknya jalur sesar tektonik di wilayah ini. Jalur sesar Merapi, Merbabu, Ungaran, dan Rawa Pening membuat swarm aktif dan kerap terjadi guncangan kecil berulang-ulang. Warga dapat meminimalisasi dampak swarm dengan membuat struktur bangunan yang baik.
#kapoldajateng #irjenpolahmadluthfi #gempaswarm
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/225852/kapolda-jateng-imbau-warga-jaga-prokes-di-tenda-darurat