KOMPAS.TV - Pasca bertabrakan, dua rangkaian kereta layang rel terpadu LRT Jabodebek belum dipindahkan dari lintasan Stasiun Harjamukti, Stasiun Ciracas, Jakarta Timur.
Hingga Selasa (26/10) siang kondisi dua rangkaian kereta LRT hanya ditutupi terpal.
Sebelum rangkaian dipindahkan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menginvestigasi dua rangkaian kereta LRT untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
Dugaan sementara kecelakaan kereta LRT saat tahap uji coba disebabkan oleh kelalaian masinis.
PT INKA baru bisa memindahkan kedua rangkaian kereta LRT untuk menjalani perbaikan di Madiun setelah proses investigasi selesai dilakukan.
Tabrakan kertea layang rel terpadu LRT terjadi di jalur layang Munjul Jakarta Timur pada Senin (25/10) siang.
Peristiwa ini menjadi sorota karena LRT masih dalam tahap pengujian sebelum resmi beroperasi pada Agustus tahun 2022, PT INKA yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan uji coba LRT ini buka suara.
Baca Juga Puan Soroti Tabrakan LRT Jabodetabek Saat Uji Coba: Pemerintah Harus Pulihkan Kepercayaan Publik di https://www.kompas.tv/article/225556/puan-soroti-tabrakan-lrt-jabodetabek-saat-uji-coba-pemerintah-harus-pulihkan-kepercayaan-publik
PT INKA menjelaskan, tabrakan terjadi akibat salah satu rangkaian kereta melaju terlalu cepat saat hendak langsir atau pindah jalur.
Karena masinis tak dapat mengendalikan kecepatan laju LRT tabrakan dua LRT pun terjadi.
PT INKA masih menunggu investigasi KNKT sebelum rangkaian LRT yang terlibat kecelakaan akan dibawa ke Madiun untuk perbaikan.
Tapi tentunya kecelakaan yang terjadi kemarin membuat masyarakat mempertanyakan aspek keamanan dari LRT yang rencananya akan beroperasi secara otomatis tanpa masinis di tahun 2022.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/225677/penyebab-tabrakan-lrt-jabodebek-pt-inka-kereta-melaju-terlalu-cepat-saat-pindah-jalur