Merespons peristiwa peretasan situs milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Pakar Keamanan Siber CISSReC Pratama Persada menyampaikan bahwa teknis perlindungan situs dari serangan peretas tidak membutuhkan dana yang besar, bahkan bisa didapatkan dengan memanfaatkan fitur-fitur keamanan yang gratis. Pratama juga menyatakan bahwa serangan peretas ini bisa terjadi karena kurang terlatihnya SDM dan rendahnya security awareness atau kesadaran terhadap keamanan informasi.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id.
Situs BSSN Diretas, Pakar Sebut Kesadaran Keamanan Informasi di Indonesia Rendah