LUMAJANG, KOMPAS.TV - Jalan tambang yang biasa dilalui truk pasir di Lumajang Jawa Timur ditutup oleh pemilik lahan. Penutupan itu sempat diwarnai adu mulut pemilih lahan dengan pemerintah desa setempat.
Adu mulut ini terjadi antara pemilik lahan, Arsyad Subekti dengan pihak perangkat Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, pada Minggu (17/10/2021).
Arsyad Subekti mengklaim jalan tambang morodadi merupakan lahan miliknya, yang dibeli dari pemilik lahan sebelumnya.
Namun perwakilan pihak desa, Ngasrokin menganggap masih ada kekeliruan administrasi sehingga butuh perbaikan dalam kepengurusan lahan tersebut.
Beruntung aksi adi mulut itu tidak berlangsung lama, karena pihak kepolisian setempat segera meredamnya.
Baca Juga GMNI Aksi Tolak Tambang Pasir di Pesisir Pantai Selatan Jember di https://www.kompas.tv/article/216825/gmni-aksi-tolak-tambang-pasir-di-pesisir-pantai-selatan-jember
Namun penutupan jalan tambang tetap berlangsung. Pemilik lahan, Ersyad Subekti beserta 5 orang kuasa hukumnya menutup jalan yang biasa dilalui truk pasir dengan cara menanam pohon sengon dan tumpukan kayu.
Akibat penutupan itu, jalan tidak bisa dilalui lagi oleh truk pasir dan membuat sopir truk kebingungan. Salah satu sopir truk pasir, Bali mengaku kebingungan harus lewat mana untuk menuju lokasi tambang pasir.
Jalan itu sudah cukup lama dijadikan sebagai jalan tambang oleh pemerintah setempat. Jalan tambang sengaja dibuat untuk meminimalisir konflik antara pemilik armada pasir dengan warga.
Pemerintah Kabupaten Lumajang mempercayakan pengelolaan jalan tambang kepada Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia atau APRI.
#JalanTambang #TambangPasir #SengketaJalanTambang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/223759/jalan-tambang-pasir-di-lumajang-ditutup-pemilik-lahan