YAMAN, KOMPAS.TV - Pertempuran antara pemberontak Houthi dan tentara pemerintah Yaman di dekat kota Marib di timur Yaman, masih terus berlanjut.
Beberapa minggu belakangan, pemberontak syiah Houthi yang didukung Iran telah menguasai provinsi strategis.
Pergerakan pasukan Houthi tersebut juga menyebabkan terjadinya peningkatan serangan ke wilayah perbatasan Arab Saudi.
Baca Juga Arab Saudi Halau Serangan Tiga Rudal Balistik, Sebut Kelompok Houthi sebagai Dalangnya di https://www.kompas.tv/article/208455/arab-saudi-halau-serangan-tiga-rudal-balistik-sebut-kelompok-houthi-sebagai-dalangnya
Serangan itu kemudian membuat Arab Saudi membentuk pasukan koalisi, untuk melawan pemberontak Houthi.
Yaman terperangkap dalam perang saudara sejak 2014, usai pemberontak Houthi menguasai ibu kota Sanaa dan sebagian besar wilayah utara.
Keadaan itu memaksa pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional untuk mundur ke wilayah selatan dan Arab Saudi.
Baca Juga Koalisi Arab Saudi Klaim Tewaskan 165 Pemberontak Houthi dalam 24 Jam Terakhir di https://www.kompas.tv/article/222572/koalisi-arab-saudi-klaim-tewaskan-165-pemberontak-houthi-dalam-24-jam-terakhir
Saudi lalu memimpin pasukan koalisi yang didukung Amerika Serikat untuk mulai bertempur pada Maret 2015.
Perang semakin memburuk, sebagian besar menjadi jalan buntu dan melahirkan krisis kemanusiaan terparah di dunia.
Pemberontak Houthi selama bertahun-tahun berusaha mengambil Marib yang kaya minyak untuk memperkuat kendali mereka atas wilayah utara Yaman.
Dalam beberapa bulan terakhir, mereka mempercepat pergerakan dan pertempuran yang telah menelan banyak korban dari kedua belah pihak dalam beberapa minggu terakhir.
Video Editor: Jihan Zahirah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/223361/suasana-pertempuran-antara-pemberontak-houthi-dan-tentara-pemerintah-yaman