KOMPAS.TV - Polres Garut Jawa Barat masih menyelidiki adanya 59 remaja di Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota, Garut yang diduga dibaiat masuk organisasi Negara Islam Indonesia atau (NII).
Dugaan puluhan anak terpapar ajaran radikal atau menyimpang terungkap setelah orang tua melaporkan perilaku aneh anaknya kepada aparatur pemerintah setempat.
Polisi masih mendalami kasus ini dengan melibatkan berbagai pihak baik Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak atau P2TP2A, Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik atau Kesbangpol Garut, hingga Kodim setempat.
Dugaan adanya paham radikal dan puluhan remaja yang dibaiat masuk NII di Garut juga membuat tim detasemen khusus anti teror Polri turun tangan.
Densus 88 antiteror turut menyelidiki apakah pembaiatan benar terkait NII atau terkait paham ajaran tertentu.
Baca Juga Tangkal Radikalisme, 50 Pelajar Se-Indonesia Digembleng Jadi Duta Moderasi Beragama di https://www.kompas.tv/article/219383/tangkal-radikalisme-50-pelajar-se-indonesia-digembleng-jadi-duta-moderasi-beragama
Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi Masduki Baidlowi mengatakan, NII pakai jubah agama untuk menipu masyarakat dan memakai jubah agama untuk kepentingan ideologi.
Mengapresiasi aparat di garut bahwa kasus ini sudah ditangani dengan baik dan melibtkan berbagai unsur.
Masduki juga mengimbau, agar para orang tua untuk berhati-hati ketika anaknya mengikuti aktifitas agama.
Masduki menyebut, ada orang yang memaknai agama sebagai ajaran, ada yang memaknai agama sebagai ideologi dan itu tidak hanya NII.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/219878/59-remaja-diduga-dibaiat-organisasi-radikal-mui-nii-pakai-jubah-agama-untuk-tipu-masyarakat