JAKARTA, KOMPAS.TV - Selama pandemi permintaan properti turun signifikan, mulai dari gedung perkantoran sampai apartemen.
Bisnis properti terpukul sejak awal tahun, makin berat saat gelombang kedua covid diikuti kebijakan PPKM.
Harga apartemen selama dua tahun terakhir tidak bergerak alias flat.
Permintaan apartemen di tahun 2021 menurun drastis secara year to date.
Tidak ada unit tambahan baru pada kuartal tiga tahun ini.
Sementara itu, stok apartemen di Jakarta saat ini ada sekitar 217.085 unit dengan penjualan tidak memuaskan.
Sama dengan apartemen, harga gedung perkantoran juga tidak bergerak, apalagi dengan belum aktifnya kegiatan perkantoran.
Tidak hanya harga apartemen dan perkantoran yang flat.
Tren kenaikan harga rumah tapak juga lesu.
Dari data Bank Indonesia, harga properti resdensial hanya naik tipis 1,35 persen pada kuartal dua tahun ini secara year on year.
Tidak hanya rumah baru, rumah mewah bekas terutama di Jakarta banyak dijual dengan harga murah.
Colliers Indonesia menyebut, tren penjualan rumah mewah di kawasan elite sudah terjadi sejak tahun lalu dan kembali ramai 2-3 bulan ke belakang.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/219467/harga-properti-sentuh-harga-terendah-selama-pandemi-permintaan-apartemen-turun-drastis