Teluk Jakarta Terkontaminasi Paracetamol, Dari Mana Asal-usulnya?

2021-10-06 566

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kandungan paracetamol sangat tinggi ditemukan di Muara Angke dan Ancol.

Keamanan pangan dan perikanan terancam saat Angke dan Ancol adalah aquafarm dan lokasi pasar utama produk kelautan di Jakarta.

Dampak terhadap keamanan pangan tersebut tertulis dalam studi yang terbit di Jurnal Science Direct pada Agustus 2021.

Dalam jurnal menunjukkan, konsentrasi parasetamol di Muara Angke adalah 610 nanogram per liter, sementara di Ancol konsentrasi paracetamolnya 420 nanogram per liter.

Dalam jurnal juga disebutkan adanya kekhawatiran pada penghuni kawasan kumuh dalam hal mengakses air bersih.

Hal tersebut didukung dengan data bahwa hanya 2 persen rumah tangga di Jakarta terhubung ke sistem pengolahan air limbah terpusat.

Dari sudut pandang lingkungan, kontaminasi parasetamol punya dampak buruk ekotoksikologi.

Baca Juga Dugaan Pencemaran di Teluk Jakarta, KLHK: Konsentrasi Paracetamol Masih Kecil di https://www.kompas.tv/article/219139/dugaan-pencemaran-di-teluk-jakarta-klhk-konsentrasi-paracetamol-masih-kecil

Peneliti di fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Etty Riani, mengungkap beberapa dugaan yang bisa menjadi penyebab pencemaran parasetamol di teluk Jakarta.

Salah satunya perilaku masyarakat yang membuat parasetamol sembarangan.

Sementara Plt Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (KLHK) Sigit Reliantoro menyebut, ada kemungkinan sumber pencemaran bukan hanya warga Jakarta melainkan juga kawasan sekitar seperti Bogor, Bekasi, dan Depok.

Sigit mengatakan, asal-usul pencemaran paracetamol secara teoritis bisa bersumber dari pabrik farmasi, instalasi pengeloahan air limbah komunal atau pusat, dari fasilitas kesehatan, septic tank, bahkan juga dari TPA.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/219145/teluk-jakarta-terkontaminasi-paracetamol-dari-mana-asal-usulnya