JAKARTA, KOMPAS.TV - Manusia silver sudah sering ditemukan di jalanan kota-kota besar.
Mereka mengamen bahkan mengemis di sekita lampu merah.
Bagaimana sebenarnya kemunculan fenomena manusia silver, dan bagaimana seharusnya sikap aparat atau pemerintah dalam mengatasinya?
Kita bahas bersama, Ida Ruwaida Noor, Kepala Departemen Sosiologi Fisip UI, dan Kadinsos Tangerang Selatan, Wahyunoto Lukman.
Baca Juga Ibu Bayi Silver Akan Dilatih Keterampilan Agar Tidak Kembali Mengemis di https://www.kompas.tv/article/216098/ibu-bayi-silver-akan-dilatih-keterampilan-agar-tidak-kembali-mengemis
Mengenai viralnya manusia silver membawa bayi yang diduga untuk meminta belas kasihan untuk mencari sejumlah uang, di stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU Parakan, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, dimana diketahui bahwa ibu tersebut bukan orang tua kandung dari anak tersebut.
Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan pun menduga bahwa ibu dan rekan wanitanya mempunyai komunitas atau organisasi yang terstruktur karena mereka bukan merupakan warga Tangerang Selatan melainkan warga Jakarta Pusat dan sering kali berpindah-pindah tempat guna mengais rejeki dengan cara menjadi manusia silver.
Saat ini ibu dan anak yang menjadi manusia silver telah dijemput dan dipindahkan ke Balai Rehabilitasi Anak Melati milik Kementerian Sosial di Jakarta Timur untuk menjalani asesmen.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/216109/ibu-bayi-silver-terima-upah-uang-popok-per-hari-sosiolog-ini-eksploitasi-anak