KEPULAUAN RIAU, KOMPAS.TV - Mengantisipasi adanya eskalasi potensi konflik di kawasan Laut Natuna Utara, TNI membangun Satuan TNI Terintegrasi atau STT di Natuna.
Indonesia memperkuat penjagaan di kawasan Laut Natuna Utara yang dulu dikenal dengan sebutan Laut China Selatan.
Pengawasan diperketat di Laut Natuna Utara karena merupakan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dimana Indonesia memiliki hak berdaulat untuk mengelolanya.
Baca Juga Panglima Koarmada I Sebut Standar Jumlah KRI untuk Jaga Laut Natuna Sangat Minim di https://www.kompas.tv/article/213060/panglima-koarmada-i-sebut-standar-jumlah-kri-untuk-jaga-laut-natuna-sangat-minim
Namun Laut Natuna Utara bukanlah perairan teritorial kedaulatan Indonesia dan semua negara memiliki hak lintas damai, baik melalui alur kepulauan dan untuk pelayaran internasional.
Untuk itu, karena berpotensi menimbulkan sejumlah manuver dari militer negara asing, Pangkogabwilhan I menegaskan situasi di Laut Natuna Utara saat ini dalam pengawasan melekat dengan satuan gabungan kekuatan dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, serta Angkatan Udara.
Hal ini diyakini bisa melakukan penindakan awal dari agresivitas militer asing.
TNI juga secara rutin melaksanakan operasi patroli dan pengawasan khususnya di titik perbatasan laut.
Baca Juga Nelayan Takut Melaut di Perairan Natuna, Panglima Koarmada I Pastikan Tak Ada Kapal Asing di Lokasi di https://www.kompas.tv/article/213053/nelayan-takut-melaut-di-perairan-natuna-panglima-koarmada-i-pastikan-tak-ada-kapal-asing-di-lokasi
Pengawasan ketat ini bermula dari munculnya video yang menjadi viral saat nelayan melihat kapal perang milik Tiongkok jenis destroyer dari jarak dekat di Laut Natuna Utara.
TNI langsung memantau areal di sekitar Laut Natuna Utara yang tampak tidak terlalu ramai dan tidak terlihat adanya eskalasi atau intimidasi kapal asing.
TNI akan menjaga wilayah NKRI dari berbagai potensi ancaman.
Ada 4 kapal perang dan satu helikopter yang berpatroli untuk melakukan pemantauan operasi pengamanan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/214584/cegah-potensi-konflik-laut-natuna-utara-dijaga-tni-satuan-terintegrasi