LUWU TIMUR, KOMPAS.TV - Musyawarah daerah Musda ke IV DPD II partai Golkar kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan selasa sore berakhir ricuh. Sejumlah kader Golkar mengamuk dan membanting meja karena sempat dihalang-halangi masuk kedalam gedung acara Musda yang sedang berlangsung. Akibatnya pihak panitia bersama pengurus DPD I Golkar Sulsel terpaksa menunda Musda ke IV Golkar Luwu Timur.
Sejumlah pengurus DPD II partai Golkar kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan mengamuk dan membanting meja karena merasa dicurangi. Kericuhan terjadi saat sejumlah pengurus DPD II partai Golkar Luwu Timur Sulawesi Selatan ingin memasuki gedung Musda ke IV yang sedang berlangsung namun sempat dihalang halangi oleh para panitia sehingga terjadi adu mulut dan berujung pada membanting meja. Beruntung para panitia serta para pengurus DPD I Golkar Sulsel yang hadir memutuskan untuk menunda Musda ke IV dengan batas waktu yang tidak ditentukan sehingga tidak berakhir bentrok. Para pengurus DPD II Golkar Luwu Timur mereda dan tetap menguasai gedung tempat Musda berlangsung.
Mereka tidak menerima adanya sejumlah pengurus kecamatan yang tiba-tiba dipecat dan digantikan oleh pelaksana tugas plt saat jelang Musda ke IV DPD II partai Golkar Luwu Timur. Selain itu mereka juga merasa dicurangi karena adanya pergantian pengurus disetiap desa saat akan berlangsung pemilihan ketua Golkar Luwu Timur sepeninggal bupati terpilih Muhammad Thoriq Husler. Menurut pengurus DPD I Golkar Sulsel Arfandy Idris bahwa pihaknya terpaksa menunda Musda ke IV DPD II Golkar Luwu Timur karena adanya ketidaksepahaman antara kader yang ada di daerah tersebut dan berharap agar masalah ini segera diselesaikan dan Musda segera dilanjutkan.
#ricuh
#musda
#Golkar
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/214611/musda-dpd-ii-golkar-luwu-timur-ricuh
