Dokter Restu yang menjadi korban kekerasan KKB membantah dirinya memiliki senjata api. Restu menegaskan dirinya hanya seorang tenaga kesehatan yang bertugas untuk melayani masyarakat dan bukan mata-mata aparat.
KKB mengungkapkan alasan penyerangan Puskesmas Kiwirok dilakukan karena dokter adalah mata-mata aparat TNI. KKB menyebut sang dokter sering membawa senjata api.
Dokter Restu adalah salah satu nakes yang dianiaya KKB. Saat itu ia berusaha menyelamatkan diri. Namun, ditangkap dan dianiaya KKB hingga tangannya patah. Saat ini Dokter restu sudah dioperasi dan dalam tahap pemulihan.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id.
Cerita Nakes Korban Penganiayaan KKB, Dituduh Mata-mata hingga Tangannya Patah