KOMPAS.TV - Awal pekan ini, seorang tenaga kesehatan bernama Gabriela Meilani meninggal dalam serangan kelompok bersenjata di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Sementara para tenaga kesehatan yang jadi korban luka kini mendapatkan perawatan di Jayapura.
Motif penyerangan kelompok teroris terhadap tenaga medis di Distrik Kiwirok diduga merupakan aksi balas dendam terhadap aparat atas penangkapan dua anggota teroris bersama lima pucuk senjata pada awal September lalu.
Atas kejadian ini, Ketua Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah papua meminta pemerintah dan aparat keamanan menjamin keselamatan para tenaga kesehatan di Papua.
IDI Papua turut menyesalkan penyerangan yang dilakukan kelompok bersenjata terhadap fasilitas kesehatan yang justru seharusnya dilindungi oleh pihak-pihak yang bertikai.
Baca Juga Teroris Ali Kalora Tewas, Polisi Kejar 4 Orang Sisa Anggota MIT di https://www.kompas.tv/article/213254/teroris-ali-kalora-tewas-polisi-kejar-4-orang-sisa-anggota-mit
Dalam situasi apa pun, tenaga kesehatan harus lah dilindungi, karena jadi bagian dari pekerja kemanusiaan. Apalagi untuk wilayah Papua yang jumlah dokter dan perawatnya masih terbatas, kehadiran mereka jadi begitu krusial untuk memastikan kesehatan masyarakat.
Sentra kesehatan adalah obyek vital bagi masyarakat, apalagi di wilayah yang infrastruktur kesehatannya terbatas. Ketika tenaga kesehatan jadi korban fasilitas kesehatannya dirusak yang ikut jadi korban adalah masyarakat sekitar, karena pelayanan jadi terhenti.
Tanpa pelayanan kesehatan memadai sulit membayangkan jaminan kesehatan masyarakat terpenuhi, apalagi di tengah kondisi pandemi seperti saat ini.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/213261/dugaan-motif-penyerangan-kelompok-teroris-terhadap-tenaga-kesehatan-di-papua