MADIUN, KOMPAS.TV - Musim kemarau mebawa berkas tersendiri bagi petani porang di Madiun, Jawa Timur. Dalam sepekan para petani bisa memproduksi chip atau porang kering hingga 2 ton, untuk di ekspor ke berbagai mancanera sebagai bahan baku makanan, kosmetik, dan lem.
Salah satu sentra budidaya porang di Madiun berada di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, di desa ini para petani tidak hanya menanam umbi porang, namun juga mengolahnya menjadi chip atau porang kering.
Pada musim kemarau saat ini menjadi berkah tersendiri bagi para petani porang, yang melakukan usaha pengeringan umbi porang.
Porang basah yang sebelumnya dicacah, dapat kering selama 5 hingga 6 hari penjemuran disaat cuaca panas. Porang dapat lebih cepat kering dibanding pada saat musim penghujan, yang membutuhkan waktu hingga 15 hari.
Umbi kering atau yang biasa disebut chip porang, ini biasanya diekspor ke mancanegara seperti Jepang, Cina, Taiwan dan Korea. Chip porang dikenal kaya akan manfaat untuk bahan baku makanan, kosmetik dan lem.
Sayangnya pada saat musim panen raya saat ini harga porang justru tidak stabil. Para petani berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga porang di tingkat petani.
Selain melakukan pengeringan porang, pada saat kemarau petani umumnya juga memilah umbi porang ukuran kecil, untuk dijual sebagai bibit yang akan ditanam pada saat musim penghujan tiba.
#beritamadiun
#porang
#budidayaporang
#chipporang
#porangkering
#porangmadiun1
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/211940/berkah-kemarau-bagi-petani-porang