JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah mengembangkan sejumlah platform digital untuk menunjang aktivitas masyarakat, selain pemberlakuan protokol kesehatan di tengah pandemi.
Namun kelemahan sistem proteksi data pribadi masyarakat menjadi ancaman serius, saat aplikasi ini menjadi syarat di berbagai aktivitas saat ini.
Sejauh mana pemerintah mengatasi ancaman ini?
Dan seperti apa strategi pemerintah, bagi masyarakat hidup bersama covid-19?
Kita bahas bersama Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong.
Pemerintah memastikan data 1,3 juta pengguna aplikasi electronic health alert, atau e-HAC, tidak bocor.
Pihak Kementerian Kesehatan menyebut data pengguna yang sempat diklaim bocor pada akhir Agustus lalu, bukanlah data yang ada di e-HAC yang menjadi bagian dari aplikasi Peduli Lindungi.
Hasil penelusuran Kemenkes mengindikasikan bahwa terjadi dugaan kebocoran data pada aplikasi e-HAC lama yang sudah dinonaktifkan sejak tanggal 2 Juli 2021
Sementara itu, pakar keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center atau CISSREC, menyebut pemerintah tidak boleh menganggap remeh 1,3 juta data pengguna e-HAC, meskipun itu adalah aplikasi lama ataupun baru.
Sebelumnya pemerintah mengklaim sudah mengintegrasikan e-HAC kedalam aplikasi peduli lindungi.