KOMPAS.TV - Dalam dunia hewan yang hidup di darat, laut, atau udara punya kemampuan dan kelebihan untuk digunakan dalam bertahan hidup.
Salah satu contoh kelebihan yang dimiliki hewan ialah kecepatan geraknya. Lalu, apa saja hewan tercepat di dunia?
1. Elang peregrine
Menurut Guinness World Records, elang peregrine adalah hewan tercepat di udara yang mampu terbang dengan kecepatan lebih dari 322 km/jam.
Sebagai hewan tercepat di dunia, elang peregrine menjadi hewan predator yang paling ditakuti oleh mangsanya.
Burung ini bisa ditemui dengan mudah di seluruh kawasan Amerika Utara, namun lebih sering di daerah pantai.
2. Ikan marlin hitam
Ikan marlin hitam merupakan ikan tercepat di lautan, dengan kecepatan berenang mencapai 132 km/jam.
Moncong ikan ini sekilas menyerupai moncong ikan layaran, yakni panjang dan mirip tombak.
Ikan ini bisa ditemui di perairan tropis dan subtropis, dan menjadi tangkapan favorit para pemancing.
3. Cheetah
Cheetah adalah hewan tercepat di darat dengan kecepatan tertinggi yang pernah didokumentasikan mencapai 103 km/jam.
Kombinasi panjang kaki, ukuran otot, dan langkah yang panjang memberi cheetah tubuh yang ideal untuk berlari melintasi daratan.
Uniknya, saat berlari cheetah lebih banyak menghabiskan waktu di udara dibanding menginjakkan kaki di tanah.
4. Sailfish
Sailfish atau ikan layaran memiliki kecepatan berenang sekitar 112 km/jam. Sirip pada bagian atasnya yang menyerupai layar semakin mempercepat kemampuan berenangnya.
Sailfish dan black marlin termasuk dalam kategori ikan berparuh atau billfish.
5. Pronghorn antelope
Pronghorn antelope memiliki kecepatan berlari mencapai 88,5 km/jam. Pronghorn bisa berlari sekuat dan sejauh mungkin karena memiliki bantalan khusus pada kukunya
Hewan ini juga memiliki paru-paru dan jantung yang besar, sehingga mampu mengambil oksigen dalam jumlah besar saat berlari.
Baca Juga Punya Kucing dan Anjing di Rumah, Jangan Takut Lakukan Steril, Ahli: Hidup Hewan Lebih Sejahtera di https://www.kompas.tv/article/199540/punya-kucing-dan-anjing-di-rumah-jangan-takut-lakukan-steril-ahli-hidup-hewan-lebih-sejahtera
(*)
Grafis: Agus Eko