Takut Jarum Suntik, Seorang Pelajar SMP di Gowa Berteriak Histeris

2021-09-01 18

GOWA, KOMPAS.TV - Seorang pelajar SMP di Gowa sulawesi selatan menolak untuk divaksin covid-19 hanya karena trauma dengan jarum suntik bahkan saking takutnya pada jarum suntik. Pelajar tersebut berteriak histeris hingga merontah-rontah seperti orang kesurupan saat berusaha dibujuk oleh orang tuanya dan beberapa petugas.

Seorang Pelajar SMP bernama Muhammad Ishak Al Qadri yang didampingi seorang anggota TNI sambil menangis lantaran dirinya menolak untuk divaksin covid-19 akibat trauma dengan jarum suntik.

Ishak pun menolak meski sudah di bujuk oleh orang tuanya yang ikut hadir mendampinginya dan dirinya terus meminta untuk diantar pulang saking takutnya dengan jarum suntik dirinya membuang berkas pendaftaran yang dipegangnya.

Dan muhammad ishak al qadri berteriak histeris hingga merontah-rontah seperti orang kesurupan dan nyaris memukul salah seorang petugas medis yang berusaha membujuknya agar mau divaksin.

Sehingga membuat yang bersangkutan dibawa keluar dari area lokasi vaksin untuk ditenangkan meski berulang kali berusaha membujuknya pihak orang tua dan beberapa orang petugas tetap tidak berhasil.

Dan mengharuskan penyuntikan vaksin covid-19 dosis pertama baginya sementara waktu dilakukan penundaan menurut pihak orang tua ishak menolak untuk divaksin covid-19 datang secara tiba-tiba.

Pasalnya ishak sendiri bukan pertama kali menjalani proses penyuntikan dan membuat orang tua merasa heran dengan kondisi anaknya yang terus menolak disuntik vaksin sebagai syarat pembelajran tatap muka digelar bagi pelajar.

Sebelumnya kegiatan vaksinasi massal untuk pelajar jelang pembelajaran tatap muka digelar pemerintah kabupaten Gowa bekerja sama badan intelijen negara provinsi sulawesi selatan dengan target sasaran sebanyak 14 ribu pelajar.

Yang berlngsung di kompleks istana balla lompoa kabupaten Gowa hari senin 30 agustus 2021 nah dengan adanya kegiatan vaksinasi massal ini.

Diharapkan seluruh sekolah mulai tingkat sd SMP sma hingga madrasah alia sederajat di kabupaten Gowa bisa secepatnya melakukan pembelajaran tatap muka secara serentak.

Free Traffic Exchange