Cerita Behishta Arghand, Jurnalis Wanita Afghanistan Saat Wawancarai Langsung Petinggi Taliban

2021-09-01 28

DOHA, KOMPAS.TV - Pembawa acara TV Behishta Arghand menceritakan pengalamannya saat berhadapan langsung dengan petinggi taliban.

Bermula saat dirinya mulai bekerja pada 17 Agustus sebagai pembawa berita yang bekerja untuk saluran berita Afghanistan ToloNews.

Dirinya tidak tahu bahwa dia harus menghadapi salah satu ketakutan terbesarnya hari itu.

Seorang pejabat Taliban memasuki ruang berita dan ingin diwawancarai langsung di saluran tersebut.

Arghand mengaku sangat ketakutan saat itu, Dia memutuskan untuk melanjutkan wawancara dan mengaku sebagai jurnalis wanita Afghanistan pertama yang mewawancarai Taliban secara langsung di televisi.

Berbicara kepada The Associated Press pada hari Minggu, Arghand mengatakan dia gemetar selama wawancara berlangsung tetapi ingin meyakinkan kepada dunia

"Wanita Afghanistan tidak ingin kembali, mereka ingin maju."ucapnya

Wanita berusia 22 tahun itu baru bekerja sebagai jurnalis selama dua setengah tahun.

Dia harus melarikan diri ke Qatar bersama keluarganya karena pekerjaannya dan sekarang sedang menunggu visa untuk masuk ke Kanada atau Amerika Serikat.

Arghand berharap Taliban menepati janji pendidikan untuk semua dan meminta agar mereka mengizinkan perempuan bekerja.

"Jika mereka melakukan apa yang mereka janjikan, saya pikir suatu hari kita akan menjadi Afghanistan yang sangat indah dan baik," katanya, dengan mata berkaca-kaca.

Diketahui, kini Qatar menampung sekitar 1.000 pengungsi Afghanistan di kompleks yang dibangun untuk menampung penggemar Piala Dunia 2022.

Negara ini membantu total 43.000 pengungsi dari Afghanistan sejak dimulainya evakuasi dan saat ini memiliki sekitar 20.000 masih di negara itu.

Video Editor: Febi Ramdani