BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Dengan tenang, goresan demi goresan dibuat sejumlah pelukis di kanvas mereka masing-masing.
Sambil sesekali melihat pada Tania, pelukis muda yang karyanya juga dipamerkan di pameran ini dan menjadi model objek lukisan mereka.
Mereka adalah para pelukis di Kalimantan Selatan yang mengikuti pameran lukisan bertema "semarak topeng 71" yang digelar Taman Budaya Banjarmasin dalam rangka HUT ke-71 tahun Provinsi Kalimantan Selatan.
Tania, memaparkan bahwa dalam lukisan topeng tidak hanya menunjukkan keindahan namun juga sarat makna.
"Matanya kenapa tidak bola hitamnya karena bagi saya topeng itu memandangnya luas tidak dalam satu titik saja, dan untuk gambar belakangnya ini adalah yang emosi dirasakan oleh topeng kehidupan," ungkap Tania sembari menunjukkan hasil karyanya.
Pameran ini diikuti 50 pelukis yang tergabung dalam Ikatan Pelukis Kalimantan Selatan dan 15 pelukis dari Sanggar Sholihin.
Tema topeng diambil sebagai apresiasi terhadap seni topeng atau tari topeng di Kalimantan Selatan yang sudah sangat jarang terlihat.
Pandemi covid -19 diakui berdampak termasuk pada para seniman, terutama yang semata hanya mengandalkan ekonominya dari keterampilan seninya.
Namun dengan terus kreatif dan melihat peluang, pandemi juga bisa menumbuhkan inspirasi kreatif termasuk kembali membuat para pelukis lebih tekun.
"Kalau saya lihat sangat bagus, tapi tergantung pada seniman itu sendiri bagaimana dia cara memanajemen dirinya supaya lebih memberdayakan dirinya sendiri," ungkap Pelukis bernama Anang Ramli.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk bagian dari pemerintah terhadap para seniman dan diharapkan mampu lebih berkembang termasuk dalam menjaring generasi baru pelukis yang bisa berkarya hingga tingkat Nasional bahkan Internasional.