KABUL, KOMPAS.TV Sejumlah saksi mata pada saat serangan bom bunuh diri di Bandara kabul, mengkonfirmasi bahwa tentara Amerika menembakkan senjata di tengah keramaian dan memblokade jalan pasca kedua bom meledak.
Hal ini menyebabkan banyaknya warga yang meninggal dan terluka.
Dilansir dari APTN, salah seorang korban peristiwa tersebut mengaku mengalami luka-luka bukan karena ledakan, namun karena tembakan dari pasukan Amerika Serikat.
"Saya terluka bukan karena ledakan tersebut, tetapi oleh tembakan dari pasukan AS. Satu tembakan mengenai tangan saya dan tembakan lain mengenai saya di sini (perut). Saya tidak ingat apa yang terjadi setelah itu. Tidak banyak orang yang tewas akibat pengeboman itu, tapi banyak yang terluka dan tewas karena tembakan dan gas air mata dari pasukan AS", ungkap salah seorang saksi mata yang menolak dimintai namanya.
Selain itu, seorang saksi mata lain pun juga berkomentar yang sama.
"Seseorang yang terluka yang keluar dari lokasi tersebut mengatakan kepada saya 'tentara AS menembaki kami secara langsung,'" kata saksi lain yang juga menolak dimintai identitasnya.
Sebelumnya, serangan bom bunuh diri pada 26 Agustus di Bandara Kabul telah menyebabkan setidaknya 170 warga Afghanistan dan 13 orang tentara Amerika Serikat tewas.