JAKARTA, KOMPAS.TV Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Jawa Timur mencatat, ada 2,79 juta janda di Jawa Timur saat Pandemi Covid-19.
Mereka menjanda karena kehilangan suami akibat Covid-19 serta bercerai dari suami.
Angka tersebut setara dengan 20% dari total keluarga di Provinsi Jawa Timur.
"Ternyata penduduk di Jawa Timur, ada sebanyak 2,79 juta keluarga yang perempuan sebagai kepala keluarga. Jumlah ini adalah 20% dari total keluarga di Jawa Timur, sebanyak 13,82 juta keluarga", ungkap Ardiyanto, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Jawa Timur saat diwawancara Kompas TV (26/8).
Para janda tersebut terpaksa menjadi single parent atau orang tua tunggal bagi anak-anak mereka. Ardiyanto menyebut, kondisi ini dapat memicu stres yang tinggi bagi mereka, terutama dalam masalah ekonomi.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Jawa Timur mengaku, telah memberikan pelatihan-pelatihan demi mendukung ekonomi keluarga.
"BP3AK banyak Provinsi Jawa Timur banyak sekali memberikan pelatihan-pelatihan kewirausahaan. Kita juga membina industri rumahan, dimana kepala industri tersebut adalah kaum perempuan", tuturnya.