JAKARTA, KOMPAS.TV Sejak kelompok Taliban berkuasa atas Afghanistan sejak 15 Agustus lalu, situasi menjadi tak kondusif.
Puluhan ribu warga Afghanistan mencoba melarikan diri dari negara itu dengan memenuhi bandara Kabul setiap hari.
Sosok Wali Kota Maidan Shahr di Afghanistan Zarifa Ghafari sempat menjadi sorotan, karena menyatakan siap dibunuh Taliban.
Hatinya hancur melihat negara yang dicintai kini dikuasai kelompok Taliban.
Selang beberapa hari dari pernyataannya itu, Zarifa kini diketahui diterima pemerintah Jerman.
Diwawancara media setempat Jerman yakni Bild, Zarifa tegaskan ia bukan sebagai migran, namun untuk menyuarakan lebih lantang perjuangan rakyat Afghanistan.
"Saya benar-benar berterima kasih kepada pemerintah Jerman dan semua orang untuk menyelamatkan hidup saya dan hidup keluarga saya. Kedua, saya tahu krisis pengungsi dan imigrasi di sini di Jerman. Tapi, saya dan keluarga saya, kami tidak di sini sebagai migran. Saya di sini hanya untuk menyuarakan 99% orang di Afghanistan yang tidak dapat keluar dari rumah mereka. Para wanita yang tidak mampu bekerja, para wanita yang tidak mampu berbicara."ungkap Zarifa dikutip dari tayangan APTN.
Zarifa Ghafari tiba di Jerman Senin malam setelah melarikan diri dari Afghanistan melalui Pakistan minggu lalu.
"Untuk hari-hari berikutnya, saya ingin ... saya ingin ... bertemu semua orang, berkeliling dan berbicara atas nama semua wanita Afghanistan yang tak terucapkan."lanjutnya.
Ghafari menjadi walikota kota Maidan Shahr di Afghanistan pada 2018, pada usia 26 tahun.
Dia adalah penerima penghargaan Wanita Keberanian Internasional 2020 dari Departemen Luar Negeri AS.
Menurut Departemen Luar Negeri, dia selamat dari setidaknya enam upaya pembunuhan.
Video Editor: Rengga