KOMPAS.TV - Aksi unjuk rasa pencari suaka asal negara Afghanistan yang digelar depan Kantor UNHCR, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa pagi berakhir ricuh.
Pihak kepolisian terpaksa membubarkan massa aksi lantaran menimbulkan kerumunan ditengah penerapan PPKM level 3 di Jakarta.
Sejumlah pengungsi yang dianggap sebagai provokator langsung di amankan petugas.
Ratusan pencari suaka asal negara afganistan, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor UNHCR, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa pagi.
Dengan membawa spanduk dan poster massa aksi yang terdiri dari orang dewasa, kaum ibu hingga anak anak menyampaikan aspirasi mereka sambil berharap perwakilan UNHCR mendatangi mereka.
Aksi penyampaian pendapat yang berjalan damai sontak berubah menjadi kericuhan saat aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Pusat dan polda Metro Jaya yang diterjunkan terpaksa membubarkan aksi lantaran menimbulkan kerumunan ditengah masa PPKM level 3 di Ibu Kota.
Bahkan, sejumlah pengungsi yang dianggap sebagai provokator langsung di amankan petugas.
Menurut salah seorang pencari suaka, dirinya meminta agar pihak UNHCR dapat segera menerbangkan mereka ke negara ketiga terlebih negara mereka dinilai sedang tidak aman.
Bahkan, mereka mengaku hidup tanpa kepastian selama 9 hingga 10 tahun di Indonesia.
Aksi kericuhan mereda, saat perwakilan UNHCR akhirnya bersedia menemui massa aksi.
Hingga saat ini perundingan antara pihak kepolisian, UNHCR dan para pengunjuk rasa masih berlangsung dan alot.
Sementara akibat dari aksi unjuk rasa petugas kepolisian terpaksa memblokade jalan Kebon Sirih menuju arah Tugu Tani.