GORONTALO, KOMPAS TV - Pandemi covid 19 membuat sejumlah petani sayur hidroponik di Gorontalo nyaris kehilangan penghasilan.
Seperti yang dialami oleh Rudi Adam salah satu petani hidroponik di Desa Boludawa, Bone Bolango Gorontalo.
Sejak pandemi covid 19 produksi sayur hidroponik terpaksa ia kurangi karena sepi pembeli, Terlebih disaat pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.
Menurut rudi, sejak PPKM berlaku, penjualan sayur hidroponik turun 40 persen, padahal menurutnya jika dibandingkan sebelum pandemi dan aturan PPKM, dalam sehari ia bisa menjual sayur hidroponik 10 hingga 15 kilogram.
Rudi menjelaskan turunya penjualan sayur hidroponik karena jam operasional UMKM di Gorontalo dibatasi, padahal menurun Rudi sebagian besar UMKM di Gorontalo menjadi pangsa pasar penjualan sayur hidroponik.
Tak ingin mengalami kerugian besar, Rudi yang bertani sayur hidroponik sejak tahun 2016 ini juga membatasi penanaman sayur dari 1.000 pohon turun menjadi 600 pohon.
Selain itu, rudi juga mengurangi jenis sayur yang ditanam, jika sebelumnya ia bisa menanam lebih dari 10 jenis sayur namun karena PPKM ia hanya menanam dua jenis sayur yakni sayur selada dan pakcoy.
#Ppkm #Petani #Hidroponik #Gorontalo