PROBOLINGGO - JEMBER, KOMPAS.TV - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM membuat tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur menurun. Bahkan ruang gawat darurat di Kota Probolinggo kosong dari pasien corona dan tenda darurat di Kabupaten Jember mulai dibongkar.
Jubir Satgas Covid-19 Kota Probolinggo, Abraar HS Kuddah mengatakan bahwa tidak ada satupun pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di ruang IGD RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo sejak pagi hingga Rabu sore (18/8/2021). Bahkan tenda darurat di depan IGD yang diperuntukkan bagi pasien baru kosong.
Selain itu, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi menurun. Dari 112 kapasitas tempat tidur yang tersedia, hanya dihuni 50 pasien. Padahal sebelumnya ada 80 pasien covid-19 yang dirawat.
Hal serupa juga terjadi di rumah sakit dr. Soebandi Jember. Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate di rumah sakit rujukan Covid-19 itu menurun 35 persen pada Kamis siang (19/8/2021).
Menurut Direktur RSD dr. Soebandi Jember, Hendro Soelistijono, dari 140 tempat tidur yang tersedia, hanya terisi 42 pasien. Penurunan pasien Covid terjadi sejak dua pekan terakhir. Baik di ruangan ICU maupun isolasi biasa.
Bahkan pihak rumah sakit pun membongkar satu tenda darurat pasien covid dan hanya menyisakan tenda darurat kecil yang saat ini juga dalam keadaan kosong.
Meski trennya menurun, namun satgas Covid-19 di Kota Probolinggo dan Kabupaten Jember tetap menyiagakan tenaga medis selama 24 jam.
#RumahSakitCovid-19 #BedOccupancyRate #PPKM #IGD