JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah berupaya meningkatkan kemampuan tes dan pelacakan terkait kasus covid-19.
Dalam keterangan persnya, Presiden Jokowi meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menurunkan harga tes swab polymerase chain reaction atau PCR hampir 50 persen dari harga di pasaran saat ini.
Hal ini menurut Presiden, akan meningkatkan jumlah tracing dan testing di masyarakat.
Menanggapi hal ini, Komisi IX DPR RI menyambut baik usulan presiden.
Menurut Wakil Ketua Melki Laka Lena, perusahaan farmasi termasuk laboratorium sudah meraih untung, meskipun harga tes PCR turun sampai 300 ribu rupiah.
Saat ini, rata-rata harga tes swab PCR di indonesia berkisar di antara 800 ribu hingga 1 juta rupiah.
Sebagai perbandingan dengan beberapa negara lainnya, harga tes swab PCR di Indonesia masih tergolong mahal.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, jika harga tes swab PCR lebih murah, maka besar kemungkinan angka kapasitas tes Indonesia kan naik dan pelacakan kasus berjalan cepat.
Saat ini Indonesia masih belum memenuhi standar tes yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia, WHO.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah tes di Indonesia setiap harinya masih di bawah 200 ribu tes per hari.
Target pemerintah adalah 400 ribu tes per hari.
Sementara, di Amerika Serikat, bahkan India, tes PCR harian bisa mencapai 1 juta tes per hari.