PT Pos Indonesia kembali menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) sebagai jaring pengaman dari pemerintah di tengan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Bahkan di Hari Raya Idul Adha, Pos Indonesia tetap menerjunkan juru bayar agar bantuan sosial tunai (BST) bisa segera sampai ke tangan warga keluarga penerima manfaat (KPM).
Kepala Kantor Pos Regional II, Arifin Muchlis mengatakan, pemerintah pusat dan Pemprov DKI memantau langsung penyaluran BST di wilayah DKI. Hal ini dilakukan guna memastikan bantuan disalurkan dengan cepat dan tepat sasaran.
"Ini merupakan kepercayaan kepada PT Pos Indonesia untuk menyalurkan BST di wilayah DKI yang langsung mendapat pemantauan. Tentunya kita harus menyalurkan BST ini secara cepat dan tepat sasaran," jelasnya.
Total keseluruhan untuk wilayah DKI Jakarta sebanyak 40.000 penerima BST dengan target sebanyak 4.763 KPM di Hari Raya Idul Adha.
Untuk wilayah regional 2, penyaluran serentak dilakukan di Cempaka Putih Barat, Cengkareng, dan Kapuk.
Terdapat 183 RT yang dituju juru bayar untuk menyalurkan BST langsung ke rumah KPM di Cempaka Putih Barat.
"Pembayaran BST ini harus door-to-door karena tidak boleh ada kerumunan, walaupun agak lama tapi jadi aman dibanding harus ada perkumpulan," jelas Juru Bayar Pos Indonesia, Lusinta Awalia.
Lusinta juga memastikan Pos Indonesia telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama proses penyaluran sehingga tidak membahayakan warga.
"Kita dibekali dengan hand sanitizer, face shield, memakai masker, sarung tangan, dan kita semua sudah divaksin, jadi aman," terangnya.
Warga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Cempaka Putih, Jakarta Pusat, mengaku sangat terbantu dengan program BST. Warga menaruh harapan pada kebijakan pemerintah agar bisa menolong kesulitan.
"Penghasilan biasanya lumayan, sekarang bayar kontrakan susah. Alhamdulillah dapat BST dari pemerintah. Kemarin sempat berhenti dua bulan, sekarang dapat lagi," tutup warga KPM, Nur Rahmawati.