JAKARTA, KOMPAS.TV - Stok vaksin covid-19 di sejumlah daerah, semakin menipis.
Bahkan, ada beberapa wilayah yang mulai kehabisan vaksin covid-19.
Seperti di Provinsi Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengakui kalau saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak memiliki stok vaksin.
Padahal, Pemprov Jawa Barat terus berupaya mempercepat vaksinasi, dan penyuntikan vaksin covid-19 dosis kedua, bagi sebagian masyarakat Jawa Barat, juga telah melewati batas interval, 14 hingga 28 hari.
Hal ini karena vaksin dosis kedua disuntikkan kepada warga yang belum pernah menerima vaksin, sebagai dosis pertama, demi percepatan vaksinasi.
Kini, Pemprov Jabar masih menunggu janji pemerintah pusat, yang akan memberikan jutaan dosis vaksin covid-19 bulan ini.
Jawa barat ditargetkan mencapai kekebalan komunal, atau herd immunity pada bulan Desember mendatang.
Di Provinsi Jawa Timur, Pemprov Jatim mengatakan masih belum mendapatkan droping, atau pembagian jatah vaksin untuk dosis kedua, sebanyak 4,2 juta dosis.
Target capaian vaksin covid-19 sebanyak 70 persen untuk masyarakat Jawa Timur, juga diprediksi akan mundur dari waktu yang telah ditetapkan yakni 10 Agustus 2021.
Terdapat 31 juta orang di Jawa Timur yang terdata sebagai penerima vaksin covid-19.
Beberapa daerah di luar Pulau Jawa kehabisan stok vaksin, dan menunggu pasokan baru dari pemerintah pusat.
Di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, sekitar 6.000 warga yang menanti suntikan dosis kedua, terpaksa ditunda.
Warga kini masih menunggu kedatangan pasokan vaksin.
Habisnya pasokan vaksin, juga dialami Pemerintah Kota Makassar Sulawesi Selatan, sejak 25 Juli 2021 lalu.
Hal ini mengakibatkan vaksinasi massal dari Pemerintah Kota Makassar, harus di hentikan sementara.
Saat ini, Pemerintah Kota Makassar, menunggu datangnya dua juta dosis vaksin sinovac, dari pemerintah pusat, untuk meneruskan vaksinasi massal yang digalakkan.