Informasi dari Dokter Spesialis Bedah Seputar Keluhan dan Efek Samping Pasca Operasi

2021-08-04 8

KOMPAS.TV - Anda kembali bersama segmen Sehat di Tengah Pandemi, tempat anda bertanya seputar kesehatan anda, terlebih di saat anda ragu untuk ke rumah sakit, akibat pandemi covid-19.

Anda dapat melayangkan pertanyaan melalui instagram @sapaindonesia_kompastv, sehari sebelum tayang atau melalui telepon interaktif saat ini, di nomor 021-5366-0500.

Pertanyaan via telpon interaktif:

1. Sri - Surabaya
Selamat pagi, saya sudah puluhan tahun pasca operasi empedu karena ada batu nya. Empedu saya sudah di ambil, di deket empedu tumbuh kantong cairan. Kantong cair tersebut harus dioperasi kata dokter. Tapi kata dokter baru-baru ini ngga perlu dioperasi. Ukurannya saat ini 4,2-4,4
Bagaimana mengatasinya? karena saya terganggu sekali seperti sakit perut atau maag?

2. Asmawati
Suami saya jatuh kecelekaan tahun 2014 dan ada bagian yang retak di kepala hingga mengalami pendarahan. Sudah dioperasi dan sering sakit kepala. Bagaimana solusinya?

Pertanyaan via instagram:

1. @arageahidayat: pagi dok, saya pernah operasi besar. Lalu ada benang sisa jahitan ya yang timbul. Apakah itu aman dok, lalu saya harus bagaimana dok?

2. @echarizakc: dok, anak saya baru operasi bedah pelastik di jari tangan nya, karena kena setrika dan lengket. Sudah selesai di bedah 2 minggu dan sudah 1 x kontrol, jadi bagaimana ya untuk perawatan selanjutnya, karena sudah saya buka dan ganti sendiri perban di tanganya apakah itu boleh dok?

3. @wanman_channel: pagi dok, punggung kaki saya dijahit bagian sampe sela-sela jari, kemarin pas kontrol ke dokter niatnya mau lepas benang karena udah semingguan. Tapi ternyata kata dokter nunggu 3 hari lagi aja terus cuma di kasih salep sama diperban lagi. Ini udah 9 hari kok kulit nya malah kaya bekas melepuh kena panas gitu. Padahal sebelum di kasih salep sama dokter udah kering. Solusi selanjutnya apa yg harus saya lakukan. Mohon penjelasan. Terimakasih

Simak penjelasan selengkapnya dari Dokter Spesialis bedah RS Universitas Indonesia, dr. Aris Ramdani dalam tayangan berikut ini.