KOMPAS.TV - Pemerintah menilai PPKM level 4 yang sudah berlangsung hingga kini, efektif menekan penyebaran covid-19.
Menko Marves sekaligus Koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, Mendagri akan menentukan daerah mana saja yang menerapkan PPKM Level 4.
Salah satu indikatornya, adalah angka kematian covid yang meningkat.
Berdasarkan Data Satgas Covid-19, selama PPKM level 4 angka kasus covid-19 masih fluktuatif.
Dengan kasus tertinggi pada 28 Juli 2021 mencapai 47.491 kasus. Jauh di bawah target pemerintah sebelumnya di bawah 10 ribu kasus.
Angka kematian secara nasional juga masih terbilang cukup tinggi. Dalam sehari jumlah kematian berada di atas 1700. Yang tertinggi pada 27 Juli 2021 dengan 2.069 kematian.
Selama pemberlakuan PPKM, kasus covid-19 di luar jawa masih meningkat.
Hingga 1 Agustus kemarin, ada 5 provinsi di luar Jawa-Bali yang mencatat kasus positif covid-19 yang cukup tinggi.
Kini, Pemerintah resmi memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 4 hingga 9 Agustus mendatang. Kebijakan perpanjangan PPKM level 4 diambiil, karena angka kematian masih cukup tinggi dan lonjakan kasus sejumlah daerah di luar Jawa Bali.
Apa saja yang perlu dievaluasi dari pelaksanaan PPKM level 4 dan perpanjangannya?
Kita akan membahasnya selengkapnya mengenai efektivitas PPKM level 4 terhadap penyebaran covid-19 varian delta dan evaluasi PPKM level 4 bersama Guru Besar FKUI sekaligus mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama, Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay dan juga Staf Khusus Mensesneg, Faldo Maldini.