KOMPAS.TV - Pandemi covid-19 membuat sejumlah anak-anak harus kehilangan orangtua mereka karena terinfeksi virus corona.
Dalam waktu singkat, anak-anak Indonesia menjadi yatim piatu.
Di tengah situasi pandemi covid-19 di Indonesia yang semakin memburuk dan angka kematian pasien yang semakin meningkat, kemungkinan jumlah anak yang kehilangan ayah atau ibunya atau bahkan keduanya semakin bertambah dan meresahkan.
Seperti yang dialami seorang anak berusia 6 tahun di Karawang, Jawa Barat.
Zafran Maulana, harus menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal dunia akibat covid 19.
Keduanya meninggal pada pada tanggal 11 Juli dan 14 Juli 2021 lalu, setelah mendapatkan perawatan di RSUD Karawang.
Zafran yang baru memulai pendidikan sekolah dasar ini pun, terpaksa harus ikut sang nenek.
Bupati Karawang Cellica Nurachadiana, menyebut akan memberikan beasiswa hingga SMA bagi anak-anak yatim yang ditinggal orang tuanya akibat wabah covid-19.
Di Kutai Kartanegara, dua orang anak menjadi yatim piatu, setelah kedua orangtuanya meninggal akibat virus korona.
Kini Abay yang berusia 8 tahun, dan Arya berusia 17 tahun, tengah menjalani isolasi mandiri, dibawah pengawasan tim medis setelah sempat dirawat di rumah sakit covid-19 di Wisma Atlet Tenggarong Seberang.
Sementara dua adiknya, tidak terinfeksi dan tengah dirawat pihak keluarga.
Sang anak pertama arya menuturkan, kondisinya sudah membaik karena sudah tidak lagi di rawat di rumah sakit, danberharap segera berkumpul bersama 3 orang adik-adiknya.
Sebelumnya, 3 anak di Purwakarta, Jawa Barat, juga mendadak menjadi yatim piatu, setelah covid-19 merenggut nyawa kedua orangtuanya.
Risqita, Muhammad Fathan, dan Ikhwanul Azmil Wicahyo, tak pernah menduga covid-19 akan mengambil ayah dan ibunya, begitu cepat, pada 10 dan 11 Juli lalu.
Ketiganya menjadi yatim piatu, hanya dalam lima hari, setelah kedua orang tuanya dinyatakan positif covid-19.
Melihat hal ini Bupati Purwakarta, berjanji Pemerintah Daerah akan menanggung biaya sekolah hingga lulus sekolah dan biaya hidup ketiga anak yatim piatu ini jika ketiganya menetap dan meneruskan sekolah di purwakarta.