YOGYAKARTA, KOMPAS.TV Puluhan pedagang di Jalan Malioboro, Yogyakarta mengibarkan bendera putih sebagai simbol meminta belas kasihan kepada pemerintah.
Hampir dua tahun sudah pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Kondisi ini memperparah ekonomi para pedagang di Maliobor.
Ketua Paguyuban Kuliner Malioboro Sogi Wartono mengatakan, saat ini para pedagang bahkan sudah kehabisan modal.
"Dari Bapak Pemerintah, mohon bantuan modal. Sudah hampir 2 tahun, ini saya benar-benar tidak ada modal. Untuk makan sehari-hari saja memprihatinkan", ungkap Sogi saat diwawancara Kompas TV (30/7).
Meski saat ini Jalan Malioboro sudah dibuka kembali dan para pedagang sudah kembali diizinkan untuk berjualan, ternyata hal ini tidak serta merta membawa dampak positif bagi para pedagang, karena masih adanya pembatasan, seperti jam buka, aturan tidak boleh makan di tempat, hingga pemadaman listrik.
Oleh karena itu, para pedagang meminta agar aturan tersebut dapat kembali dilonggarkan.
"Pedagang yang malam ini kasihan, dan mohon jam bukanya bukan jam 8 9, tapi paling tidak sampai jam 11 malam. Dan mohon dinyalakan lampunya, Malioboro tidak gelap seperti ini", ungkapnya.
