Anies: Kasus Covid-19 Jakarta Turun, Tapi Angkanya 2 Kali Lebih Tinggi dari Puncak Gelombang Pertama

2021-07-27 5

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan data penurunan kasus covid-19 di DKI Jakarta terkini.


Pihaknya menyampaikan penurunan kasus aktif covid-19 di Jakarta tergolong konsisten.


Di mana saat ini kasus aktifnya berada di angka 64 ribu kasus.




"Bila sebelumnya kita sempat mencapai angka lebih dari 100 ribu, bahkan pada tanggal 16 Juli 2021 ada 113 ribu kasus aktif," katanya dalam tayangan video YouTube Pemprov DKI Jakarta, Senin (26/7/2021).


Namun walaupun mengalami angka penurunan, Anies menekankan bahwa saat ini masih ada 64 ribuorang yang dinyatakan positif dan belum dinyatakan sembuh.


Selain itu angka 64 ribu kasus aktif tersebut faktanya adalah 2 kali lebih tinggi dibandingkan puncak gelombang pertama covid-19 yang lalu.


"Jadi ketika kita sekarang mengatakan bahwa kondisinya menurun dibandingkan bulan lalu, jangan kemudian cepat-cepat puas karena status hari ini itu masih dua kali lebih tinggi dibandingkan gelombang pertama covid-19 lalu," tuturnya.


Positivity Rate 25 Persen


Namun pihaknya juga menjelaskan persentase positivity rate 25 persen persen ini masih jauh di atas rekomendasi ideal dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).


WHO sendiri mengatakan positivity rate disebut aman ketika di bawah 5 persen.


Baca juga: Anies Baswedan Sebut Kondisi Jakarta Belum Aman Meski Antrean Pasien Covid-19 di IGD Sudah Terurai


"Apa itu positivity rate? yakni jumlah orang yang ditracing lalu mereka dites dari situ ketemu persentase mereka yang positif," terang Anies Baswedan.


Sebut Testing Covid-19 di Jakarta Tinggi


Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini juga menyebut testing covid-19 di Jakarta tergolong tinggi.


Bahkan 15 kali lebih tinggi daripada persyaratan yang diharuskan WHO.


Hal tersebut lantaran dirinya mengharapkan testing covid-19 yang tinggi dapat menjangkau lebih cepat mereka-mereka yang terpapar covid-19.


Soal Tren Penurunan


Sebelumnya pemakaman protap covid-19 yang pernah mencapai lebih dari 350 pemakaman per hari, turun di bawah 200 pemakaman per hari.


Juga kondisi RS juga fasilitas kesehatan, di mana satu di antaranya tidak adanya antrean di ICU atau IGD.


"Kami terus berkeliling mendatangi RS, hingga Puskesmas, melihat langsung perkembangan di lapangan, kita juga memantau lewat CCTV."


"Tadi pagi saya mendatangi RSUD Budhi Asih kemudian Duren Sawit situasinya sudah jauh berbeda dibanding ketika kita datang di waktu-waktu sebelumnya, saat itu RS sangat penuh bahkan selasar depan IGD pun dipenuhi oleh banyak pasien yang antre," katanya lagi.


"Sekarang ini selasar-selasar IGD sudah kosong, pasien sudah bisa langsung masuk ke IGD, di dalam IGD-nya juga hanya beberapa orang pasien dan situasi ini terlihat di banyak rumah sakit di Jakarta," imbuhnya lagi.