KOMPAS.TV - Setelah lebih dari sepekan kosong, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, kembali terima suplai 1400 dosis vaksin covid-19 jenis Sinovac Biofarm, dan Astrazaneca.
Menurut rencana mulai pekan depan, Pemkab Sitaro akan kembali melaksanakan vaksinasi dan diprioritaskan untuk warga penerima suntikan kedua.
Sebelumnya, vaksinasi di Sitaro selama lebih dari sepekan terakhir dihentikan setelah stok vaksin di gudang Instalasi Farmasi Milik Dinas Kesehatan setempat habis.
Hal ini menjadi kendala bagi Pemkab Sitaro untuk mencapai target warga yang divaksinasi akibat lambatnya penyaluran vaksin dari pusat ke daerah.
Sesuai data dari Satuan Tugas Penanganan Covid -19 Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro memiliki target warga yang wajib di vaksin sebanyak 58 807 warga untuk capaian vaksin tahap pertama sudah di angka 19.452, sedangkan untuk tahap kedua baru 3 956 warga.
Sementara itu, setelah berturut-turut mencatat angka tertinggi 3 kali dalam sepekan, kemarin, Indonesia untuk keempat kalinya kembali mencatat angka kematian tertinggi akibat covid-19.
Dengan 1.566 orang meninggal dunia, per 23 Juli kemarin, sudah lebih dari 80.598 orang di Indonesia wafat akibat wabah ini.
Selain disiplin protokol kesehatan, salah satu upaya untuk menekan angka kematian, adalah dengan vaksinasi.
Namun, antusiasme masyarakat untuk mendapat vaksin di sejumlah daerah, sayangnya tak diimbangi dengan stok vaksin yang memadai.
Sejumlah daerah menjerit karena stok vaksin kurang, sementara masyarakat ingin segera divaksinasi.
Situasi yang sama juga terjadi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Pemkab Purwakarta harus memenuhi target vaksinasi kepada 699.000 orang, namun distribusi vaksin dari tingkat provinsi dan pusat, tak kunjung tiba sejak Juli. Vaksinasi massal pun dilakukan dengan pasokan vaksin dari TNI.
Di Kudus, Jawa Tengah, stok vaksin di gudang penyimpanan kosong. Penyuntikan vaksinasi dosis kedua pun harus diundur hingga batas waktu yang belum ditentukan.
