SEMARANG, KOMPAS.TV - Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Pertanian Kota Semarang memantau sejumlah lapak dan melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban. Upaya tersebut dilakukan untuk memberi perlindungan kepada masyarakat dari peredaran hewan berpenyakit dan belum layak kurban.
Salah satu lokasi pemantauan dan pengecekan hewan kurban yakni lapak hewan kurban yang berada di Jalan Jolotundo, Kota Semarang. Satu persatu hewan kurban yakni sapi dan kambing yang dijual diperiksa kesehatannya seperti mata, hidung, gigi dan mulutnya. Setelah dilakukan pemeriksaan, hewan kurban yang dinyatakan sehat dan layak dijual diberi tanda.
"Begitu kita periksa dan sesudah diperiksa kita beri tanda bahwa hewan sehat. Kalau hewan tidak sehat kita anjurkan untuk tidak dijual.dan rata-rata konsumen sudah bisa membedakan antara hewan kurban yang sehat dan sakit," kata Kusumawati Setyaningsih, Pelaksana Tugas Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Kota Semarang.
Salah seorang pedagang hewan kurban, Nunung Wijayanti mengaku transaksi penjualan hewan kurban tahun ini menurun jika dibandingkan tahun lalu. Meskipun tidak menaikkan harga, namun penjualan hewan kurban tetap sepi pembeli.
"Dari stok 110 ekor baru laku 30 ekor untuk hewan kurban kambing, untuk sapi baru 4 ekor. Biasanya mendekati Hari Raya Idul Adha sudah terjual 80 ekor, tahun kemarin kita laku 100 ekor lebih," kata Nunung Wijayanti, pedagang hewan kurban.
Pedagang hewan kurban tidak akan menjual murah hingga perayaan Idul Adha. Hewan kurban akan dikembalikan ke kandang untuk diternak kembali.
#hewankurban #iduladha #pedagang