JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo resmi membatalkan vaksinasi berbayar yang sebelumnya direncanakan akan disalurkan melalui Kimia Farma.
Seluruh vaksinasi akan tetap menggunakan mekanisme seperti yang telah berjalan yaitu gratis bagi seluruh masyarakat.
Setelah mendapat masukan dan respon dari masyarakat, pemerintah membatalkan vaksin berbayar atau yang disebut program vaksinasi gotong royong individu.
Rencana vaksinasi berbayar ini sebelumnya sampai ke telinga organisasi kesehatan dunia WHO, yang menilai bisa ada masalah etika, ketika warga harus membayar vaksin di tengah pandemi.
Dan bisa mempersempit akses masyarakat terhadap vaksin.
Akhirnya pemerintah membatalkan vaksinasi berbayar, seluruh vaksinasi akan tetap menggunakan mekanisme seperti yang telah berjalan yaitu gratis bagi seluruh masyarakat.
Sementara terkait vaksinasi gotong royong, mekanismenya tetap melalui perusahaan di mana perusahaan yang akan menanggung seluruh biasanya vaksinasi karyawannya.
Hingga saat ini sudah ada lebih dari 40 juta warga mendapatkan vaksinasi pertama. Dan sekitar 16 juta orang sudah vaksinasi kedua. Total sasarawan vaksinasi di indonesia mencapai 208 juta orang.