MAKASSAR, KOMPAS.TV - Bukan hal mudah bagi tim medis yang saat ini menjadi pejuang terdepan dalam penanganan pandemi korona. Mereka berjuang merawat pasien covid 19 yang tak henti berdatangan selain harus menahan panasnya apd. Resiko terpapar juga mengintai namun semua tetap di jalani.
Bagi tim medis di rumah sakit daya makassar pandemi covid 19 menjadi tantangan tersendiri. Mereka harus berjuang melawan letih dan lelah. Melepas penat usai berjaga mereka duduk sambil berteduh dibawah pohon. Namun tak selalu berlangsung lama ambulance kembali masuk sebagai tanda harus kembali bertugas merawat pasien covid 19.
Sumarni salah satunya. Kepala ruangan isolasi khusus covid 19 di rumah sakit umum daerah daya kota makassar ini setiap hari bergelut dengan pasien positif covid 19.
Tugas ini dijalani sejak 2020 lalu. Menjadi perawat pasien covid 19 tidaklah mudah. Ia harus mengenakan alat pelindung diri level tegas hingga berjam jam.marni juga tidak dapat beraktivitas dengan leluasa seperti saat menjadi perawat pasien umum.
Tantangan lain dimana ia harus menghadapi banyak pasien di ruang isolasi. Disisi lain dirinya memiliki resiko tertular dan menularkan virus kepada keluarganya. Menyadarinya ibu dua orang anak ini akhirnya harus rela berada jauh dari anak-anak dan suaminya meksi sempat mendapat tentangan dari anak bungsunya. Semua dilakukan untuk menjaga agar keluarganya tidak terpapar covid-19. Sesekali dirinya melihat foto dan video keluarganya untuk melepas rindu.
Sumarni tak sendiri ia bersama rekannya bercerita sempat patah semangat saat tahu satu persatu rekan kerjanyaterpapar covid 19.
Sumarni berharap usahanya bersama rekannya dapat menyadarkan masyarakat tentang bahaya covid 19. Ia pun tetap mengingatkan mematuhi protokol kesehatan dan berdoa agar pandemi korona dapat segera berlalu.
#COVID19
#NAKES
#APD