KOMPAS.TV - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir menegaskan vaksin berbayar atau Vaksin Gotong Royong dilakukan untuk percepatan vaksinasi covid-19.
Erick memastikan, vaksin berbayar yang dijual di Kimia Farma tidak dibeli dengan APBN dan tak menggunakan dana hibah ataupun vaksin sumbangan dari negara lain.
Erick menyebut vaksin gotong royong yang dijual di Kimia Farma ditargetkan untuk individu yang tidak punya akses vaksin gratis seperti WNA yang bekerja di Indonesia.
Sementara itu, Indonesia kembali menerima vaksin sebanyak 1,4 juta dosis dengan merek Sinopharm.
Vaksin ini akan digunakan dalam program vaksin gotong royong.
Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury menyatakan, beberapa hari mendatang, Indonesia akan kembali kedatangan vaksin merek yang sama.
Total Indonesia akan kedatangan 4 juta dosis vaksin sinopharm yang masuk dalam program vaksinasi gotong royong.
Vaksin sinopharm sebelumnya sudah mendapat emergency use dari WHO, dan memiliki efikasi di atas 70 persen.