JEMBER, KOMPAS.TV - Tidak hanya pedagang hewan kuran, perajin tusuk sate di Jember Jawa Timur juga meraup untung menjelang Idul Adha. Pasalnya permintaan pasar meningkat tajam, meski di saat pemberlakuan PPKM DARURAT.
Pembuatan tusuk sate di Dusun Krajan Tengah, Desa Curah Lele, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember kembali bergeliat, salah satunya milik Mahmud.
Ia kini memulai lagi produksi tusuk sate hingga 30 ribu batang setiap hari. Padahal sebelumnya, ia berhenti produksi karena pandemi dan beralih menjadi petani.
Bergeliatnya perajin tusuk sate didorong oleh tingginya permintaan menjelang Idul Adha. Permintaan tusuk sate tidak hanya datang dari Jember, namun juga luar kota, seperti Banyuwangi, Bali dan Surabaya. 1000 batang tusuk sate dijual seharga Rp. 5000.
Tusuk sate terbuat dari bambu lampar, selain ringan, bambu lampar mempunyai serat yang kuat dan tidak mudah patah. Mahmud bersyukur karena usahanya bergeliat kembali, meski di tengah PPKM Darurat.
Kedepan, pemasaran tusuk sate tradisional tidak hanya melalui pelanggan lama, namun juga melalui media sosial dengan sistem online.
#Perajin #TusukSate #IdulAdha #Sate