INDONESIA — Pemerintah Indonesia berencana memblokir game Fortnite karena diduga telah menghujat agama Islam.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno memimpin seruan untuk melarang game multiplayer tembak-menembak populer tersebut dalam keterangan resminya pada 5 Juli.
Dalam sebuah screenshot yang beredar luas dari game, menunjukkan karakter berdiri di depan kubus mirip Ka’bah - situs paling suci bagi umat Islam di Mekah - sambil memegang senjata tajam.
Pemain dapat menghancurkan bangunan untuk naik level.
Larangan game Fortnite ini berawal dari peringatan yang dikeluarkan oleh Pusat Fatwa Elektronik Internasional Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir.
Lembaga tersebut telah menerbitkan peringatan supaya umat Muslim tidak memainkan game Fortnite, karena menampilkan adegan yang meminta pemainnya menghancurkan Ka'bah, melansir dari Middle East Monitor yang diterbitkan pada 30 Juni lalu.
Sepakat dengan fatwa tersebut, Sandiaga Uno pun menyuarakan larangannya terkait game Fortnite dan mencegah anak-anak memainkan game yang menghina agama.
"Lima kali sehari minimal kita menghadap Kabah, dari mana pun kita di dunia untuk menunaikan salat wajib atau salat sunnah. Dan di game ini saya diberitahu bahwa ada Ikon yang dinilai mirip Kabah yang harus dihancurkan untuk mendapatkan senjata baru dan naik ke level berikutnya," ungkap Sandiaga Uno mengutip dari Kumparan.
"Ini yang menurut saya sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur, terutama dari segi keagamaan, termasuk kerukunan beragama, ini suatu hal yang sangat sensitif," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa ia akan menginstruksikan timnya untuk mengkaji dan segera mengeluarkan larangan, serta memberikan peringatan kepada beberapa pengembang permainan untuk berhati-hati.
Terkait masalah tersebut, Fortnite telah merilis klarifikasinya pada 29 Juni 2021 melalui Facebook.
Mereka berkata bahwa itu adalah hasil modifikasi dalam game oleh pemain yang menggunakan ‘mode kreatif’ Fortnite.
Fitur ‘mode kreatif’ ini memungkinkan pemain secara bebas merancang ‘pulau kreatif’ mereka sendiri. Mereka juga mengatakan bahwa dalam mode kreatif tersebut, pemain tidak bisa menghancurkan Ka’bah di pulau itu.
"Kami memastikan bahwa tim kami menghormati semua agama, dan kami bekerja sama dengan pembuat game dari para pemain kami untuk memberikan pengalaman bermain yang aman bagi semua pemain kami," tulis tim Fortnite dalam unggahan Facebook-nya.
SOURCES: Kumparan, Facebook / Fortnite Middle East, Fortnite, Middle East Monitor