CIANJUR, KOMPAS.TV - Kisah perajin makanan tradisional kremes, di Cianjur, Jawa Barat, yang kembali bangkit setelah terdampak pandemi Covid-19. Sempat berpindah-pindah tempat, kini usaha makanan ringan jaman dulu ini kembali eksis.
Pandemi Covid-19 belum berakhir, sebagian besar pelaku usaha mikro kecil menengah masih merasakan dampaknya. Salah satunya perajin makanan ringan tradisional di Kabupaten Cianjur ini.
Mulai merintis usaha sejak tahun 1996 lalu, Agus Juanda, sempat sukses berjualan kremes, makanan ringan jaman dulu yang mempunyai cita rasa manis. Bahkan, ia memasok kremes ke sejumlah daerah, pasar tradisional, hingga ke sejumlah toko oleh-oleh.
Namun sejak awal pandemi Covid-19 di Indonesia, usaha kremes ini mulai meredup, hingga Agus kehilangan banyak langganannya. Ia tak mampu menutupi biaya produksi, dan bahkan beberapa kali harus berpindah tempat usaha, lantaran biaya sewa tempat yang dirasa memberatkan.
Akhirnya Agus kembali bangkit dan merintis usahanya kembali. Meski kembali dari awal, namun semangat Agus ini sangat tinggi. Bahkan, Agus mencoba bangkit tanpa mendapat stimulus ataupun program bantuan khusus bagi pelaku usaha mikro kecil menengah yang terdampak pandemi Covid-19 dari Pemerintah.
Kremes merupakan makanan tradisional yang mempunyai cita rasa manis dan renyah, dengan bentuk menyerupai anyaman sarang burung. Terbuat dari bahan dasar ubi dan gula merah, kremes menjadi makanan tradisional yang banyak ditemui di sejumlah daerah, meski dengan nama yang berbeda-beda.
Sementara pandemi Covid-19 ini memang menjadi tantangan berat bagi pelaku usaha mikro kecil menengah, untuk tetap eksis dan bertahan. Mereka berharap pandemi segera berakhir, sehingga kondisi perekonomian kembali membaik dan daya beli masyarakat kembali tinggi.