Banyak orang dewasa yang masih membawa kepedihan masa kecil mereka hingga saat ini. Tentu hal ini bukanlah sesuatu yang baik, karena bisa menyebabkan mereka terus terperangkap bersama inner child yang terluka.
Menurut Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga, Efnie Indriani inner child tak hanya memiliki sisi negatif namun juga terdapat sisi positifnya. Ia pun menjelaskan contoh yang memiliki sisi positif dari inner child itu sendiri, hanya saja mungkin sisi negatifnya lebih besar sehingga sisi positifnya tidak terlihat.
Ketika stimulus positif hadir dan sisi positif inner child lebih menonjol dalam kepribadian seseorang, maka pada saat itu free child—bagian dari inner child yang lebih mendominasi pada kepribadian seseorang. Sisi positif inner child sangat mirip dengan jiwa manusia di usia anak-anak, seperti merasa bebas, antusias, kreatif, fokus, energik, dan memiliki keingintahuan yang besar. Sayangnya, sisi negatif dari inner child muncul sebagai perwujudan sifat buruk yang terjadi ketika masih kecil, seperti tidak memiliki kontrol atas diri dan terlalu mudah mengekspresikan kemarahan.
Inilah Sisi Positif Inner Child yang Jarang Diketahui