Mencermati Suksesi Pimpinan TNI di Mata Komisi I DPR dan Pengamat Militer Connie Bakrie

2021-07-01 131

KOMPAS.TV - Panglima TNI Marsekal Hadi Cahyanto akan memasuki masa pensiun pada November 2021 yang berasal dari Matra Angkatan Udara.

Kini, Presiden Jokowi mulai melakukan penilaian atau asesmen terhadap calon anggota Panglima TNI.

Di antara 3 nama Kepala Staf Angkatan, ada 2 nama yang mencuat menjadi calon kuat Panglima TNI Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono.

Anggota DPR, Ahmad Sahroni mendukung Kasal Yudo Margono, sesuai dengan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004. Jabatan Panglima dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.

Sedangkan, Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon mendukung Kasad Jenderal Andika Perkasa untuk menjadi Panglima TNI dengan mempertimbangkan kompetensinya.

Selain bursa Panglima TNI, kini muncul kabar rencana pengangkatan Wakil Panglima TNI.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ahli Mochtar Ngabalin menagatakan, kepastian tentang Wakil Panglima TNI baru bisa diketahui pekan depan.

Sesuai Undang-Undang, Presiden akan memilih calon Panglima TNI untuk diajukan ke DPR guna uji kepatutan dan kelayakan.

Berbagai pertimbangan muncul, termasuk polemik jatah giliran matra sesuai dengan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Anggota Komisi I DPR, Bobby Rizaldi juga menyebutkan jika dilihat secara objektif, maka semua Kepala Staf yang ada saat ini mumpuni untuk menjadi Panglima. Namun, jika secara subjektifnya, bisa dilihat dari berapa lama menjadi pemimpin matra tersebut sebagai Kepala Staf.

Di sisi lain, Pengamat Militer, Connie Rahakundini Bakrie menyebutkan jika penggunanan anggaran militer dan pertahanan harus turun juga kepada Panglima TNI dan masing-masing Kepala Staf.

Simak penjelasan selengkapnya dari Anggota Komisi I DPR, Bobby Rizaldi dan Pengamat Militer, Connie Rahakundini Bakrie.