KOMPAS.TV - Pasca penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 oleh PSSI, manajemen PSMS berharap ada kebijakan khusus yang dikeluarkan terutama terkait penggajian pemain.
Hal ini mengingat penundaan berdampak terhadap keuangan klub dengan bertambahnya anggaran.
Menyikapi penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 oleh PSSI, manajemen PSMS mengaku dapat menerima keputusan ini, mengingat beberapa kota di Pulau Jawa terus mengalami peningkatan kasus covid-19.
Penundaan ini hendaknya memperhatikan kondisi klub yang selama ini telah melakukan persiapan, seperti pertandingan uji coba dan membuat program latihan menjadi berubah, serta berpengaruh pada anggaran yang harus dikeluarkan klub sepak bola.
Julius Raja, selaku Sekretaris PSMS Medan, berharap PSSI dan LIB menerapkan lagi sistem penggajian seperti sebelumnya saat liga dihentikan akibat pandemi, yakni 25%, ataupun 50% seperti musim lalu. Walaupun belum mendaftarkan pemain tapi klub sudah mengikat kontrak.
Sebelumnya, PSSI melakukan penundaan kompetisi liga karena meningkatnya kasus penyebaran covid-19 di Indonesia.
Keputusan ini menunda kompetisi hingga akhir Juli dengan catatan tingkat kasus positif covid-19 melandai atau menurun.