KOMPAS.TV - Pemirsa, tahukah Anda bahwa setiap tanggal 31 Mei diperingati sebagai hari tanpa tembakau sedunia? Gerakan yang diprakarsai organisasi kesehatan dunia, WHO ini ditujukan untuk menyoroti kesehatan dan juga risiko lain terkait penggunaan tembakau.
Tak hanya itu, WHO juga ingin menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan masyarakat, serta memberdayakan pengguna tembakau untuk melakukan upaya berhenti melalui "COMMIT TO QUIT" dan ajakan kampanye lainnya.
Namun meski setiap tahunnya peringatan hari tanpa tembakau telah dilakukan, dan dampak negatif penggunaan rokok sudah dipaparkan secara masif, perokok kerap kali kesulitan untuk meninggalkan ataupun mengurangi kebiasaan merokok.
Padahal kandungan zat kimia yang terdapat dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan anda dan orang-orang di sekitarnya. Gangguan kardiovaskular yang meliputi penyakit jantung dan stroke. Kerusakan otak. Penyakit mulut dan tenggorokan, penyakit paru-paru, penyakit lambung, tulang keropos atau rapuh.
Risiko penuaan dini juga mengancam para perokok aktif, disamping masalah pada organ reproduksi, dan gangguan psikologis. Namun benarkah kebiasaan merokok sulit dihentikan? Faktor apa saja yang membuat seorang perokok bisa menghentikan kebiasaannya tersebut. Untuk mengetahui informasi lebih dalam, mari simak ulasannya di Ayo Sehat.
Video ini tayang pada tanggal 1 Juni 2021.