JAKARTA, KOMPAS.TV - Skoliosis atau kelainan pertumbuhan yang terjadi pada tulang bagian belakang, biasanya kerap di sadari ketika dewasa.
Hal ini disebabkan karena pada umumnya, skoliosis tidak terlihat jelas ketika masih dalam masa pertumbuhan atau anak-anak.
Hal ini menuntut para orang tua, untuk memperhatikan buah hati tercintanya dengan cermat, untuk menghindari semakin memburuknya pertumbuhan tulang belakang pada anak.
Mengutip dari laman Kompas.com, ciri ciri skoliosis yang diderita pada anak biasanya berbeda dengan orang dewasa.
Ciri-ciri skoliosis pada anak biasanya terlihat dari kedua bahu yang berbeda tingkat kemiringan, lalu kepala tidak segaris simeteris dengn tubuh, ketinggian kedua pinggul berbeda, tulang rusuk terdorong keluar, saat berdiri lengan tidak menggantung, dan saat membungkuk sisi punggung tidak simeteris.
Berbeda dengan orang dewasa, skoliosis yang diderita orang dewasa biasa memiliki ciri sebagaai berikut:
Yang pertama kedua bahu dan pinggul berbeda ketinggian, lalu terdapat benjolan di punggung bagian bawah, kerap mati rasa, lemas, atau nyeri pada bagian kaki.
Selanjutnya susah berjalan dan berdiri tegak, alu mudah lelah dan sesak napas, kemudian muncul tonjolan tulang disendi tulang belakang, dan cepat merasa kenyang karena tekanan tulang belakang terhadap perut.
Lalu bagaimana cara mengantisiasi skoliosis agar tidak semakin parah?