Pengakuan Korban Dugaan Kekerasan Seksual di SMA SPI, Dibawa Ke Rumah Terlapor, Modus Kaderisasi

2021-06-21 153

BATU, KOMPAS.TV-Dua korban dugaan kekerasan seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, menceritakan modus terlapor, yang juga merupakan pemilik sekolah.

Kedua korban bercerita pada awak media, didampingi Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, di Kota Batu, Sabtu (19/06/2021).

Mereka menuturkan bagaimana modus terlapor, JE, dalam melakukan kekerasan seksual pada anak didiknya.

"Biasanya kami diajak ke rumah pribadi, karena rumahnya besar dan mewah. Jadi istilahnya si JE membuat, mencontohkan, ini lho kamu punya impian seperti ini atau tidak. Koko punya rumah mewah dan besar, seperti kita ditraining untuk membangun impian kita" cerita salah satu korban.

Satu korban lainnya juga menceritakan, terlapor bermodus melakukan kaderisasi.

"Jadi memang tujuannya untuk mengkaderisasi, kita dibentuk untuk lapisan lapisan yang bisa memimpin selanjutnya. Dibawa ke Surabaya tiga sampai lima harian" tutur korban.

Korban menambahkan, mereka tidak ingin adik kelas lainnya yang masih bersekolah di SMA SPI mengalami kejadian serupa. Mereka berharap terlapor segera dipanggil polisi, dan proses hukum bisa berjalan.

"Segera diurus hukum, diadili se adil-adilnya. Kami sebenarnya melakukan hal ini tidak untuk kepentingan kami pribadi, tapi justru kami melihat nasib adik adik kami yang ada disitu. Karena jika tidak dihentikan akan banyak korban lainnya. Karena kami tahu cara mendidiknya sudah tidak benar" tambah korban.

Sementara itu Arist menyampaikan bahwa terlapor, JE, dijadwalkan dipanggil di Polda Jatim, Selasa (22/06/2021).

"Saya diberitahu oleh Kabid Renakta Polda Jatim, Selasa ini, dari hasil pengembangan penyelidikan, terduga pelaku JE segera dipanggil untuk dimintai keterangan" tutup Arist.

#smaspi

Free Traffic Exchange