YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Tim peneliti Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menyebut, dari 34 sampel yang diperiksa, 28 sampel diantaranya terkofirmasi Covid-19 Varian Delta dan mungkin sudah terjadi transmisi lokal. Varian ini disebut lebih berbahaya dibandingkan virus varian sebelumnya, karena kemampuan penularannya yang lebih cepat.
"UGM diberi amanah oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan penelitian sampel dari Kudus karena terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang drastis. Karena salah satu ciri khas variannya yakni penularannya sangat cepat, sehingga dengan melihat jumlah lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus merupakan ciri khas karakteristik sehingga diberi amanah untuk membantu melakukan penelitian. Dari hasil yang dilakukan analisis dari 34 sampel virus didapatkan 28 sampel teridentifikasi sebagai Varian Delta," kata Gunadi, Ketua Tim Peneliti UGM.
Covid-19 Varian Delta memiliki kemampuan transmisi atau penularan Covid-19 yang lebih menular dan dapat mempengaruhi imunitas atau sistem kekebalan.
#Yogyakarta #Kudus #VarianDelta #Covid19 #UGM #Peneliti