PALEMBANG, KOMPAS.TV - Fenomena jarak pandang terbatas akibat kabut di sekitar Kota Palembang, terjadi saat pagi.
Stasiun Meteorologi BMKG Palembang memastikan, jarak pandang yang tetutup kabut tersebut bukan asap kebakaran hutan dan lahan.
Jarak pandang yang terbatas karena tertutup kabut di sekitar Kota Palembang, terjadi pada Rabu pagi. Kabut tersebut, membuat jarak pandang berkurang hingga tak lebih 1 kilometer. Namun jarak pandang mulai normal, saat menjelang siang.
Stasiun Meteorologi BMKG SMB II Palembang memastikan, jarak pandang terbatas tersebut disebabkan kabut dan bukan asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Fenomena kabut umumnya terjadi saat pagi hari karena, proses kondensasi uap air di dekat permukaan tanah.
Dari pengukuran BMKG, kualitas udara di Palembang masih baik dengan konsentrasi partikulat meter atau PM 10 rata-rata sebanyak 36 Mikrogram per Meter Kubik, sementara nilai ambang batas 150 Mikogram Per Meter Kubik.
Meski beberapa hari terakhir terpantau titik panas dengan kepercayaan sedang, masih ada sedikit curah hujan yang dapat menurunkan jumlah titik panas.
#Kabut #BMKG #Karhutla