KOMPAS.TV - Usaha kecil dan menengah, tentu mengalami berbagai tantangan di masa pandemi.
Agar terus bertahan, produk UMKM harus dipasarkan secara luas.
Dan salah satu cara paling efektif, ialah memanfaatkan media sosial terutama akun dengan jumlah pengikut banyak.
Media sosial, kini menjadi sarana efektif untuk promosi produk usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Pemasaran produk UMKM menjadi lebih luas dan menjangkau konsumen dimanapun berada.
Seperti yang dilakukan, Deni, seorang perajin tempat minum atau tumbler asal Jawa Barat.
Meski tinggal di wilayah Jatihandap, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Deni memanfaatkan akun Gubernur Jawa Tengah.
Akun Lapak Ganjar, membantu memasarkan produk UMKM secara gratis.
Tak disangka, usaha tumbler dan cangkir bambu kebanjiran pesanan, omsetnya pun meningkat dan dapat meraup keuntungan.
Sebelumnya, Deni mengaku mengawali usaha, sejak dirumahkan dari workshop yang memproduksi alat musik angklung, karena terdampak pandemi covid-19.
Bahkan Deni, juga terpaksa merumahkan karyawannya karena tak sanggup membayar gaji.
Selanjutnya, ia berkresi membuat tempat minum atau tumbler dan cangkir berbahan baku bambu. Kini usahanya laris manis dan karyawan kembali dapat dipererjakan.
Konsumen juga tak hanya berasal dari Bandung dan sekitarnya, namun juga dari daerah luar Jawa seperti Bangka Belitung dan Balikpapan.
Harga tumbler dan cangkir dari bambu ini juga relatif terjangkau mulai Rp 15.000 hingga Rp 150.000.